Mantanku selalu jadi bayang-bayangan di masa sekarang

 

Cincin tunangan atau  cincin kawin 

Pada hari Kamis,03-02-2022 merupakan tantangan KamisMenulis dari Grup Cakrawala Blogger Guru Nasional. Grup tersebut beranggota penulis-penulis yang luar bisa.  Tantangan kali ini bertema "Cinta". Baiklah ...Emak, punya cerita kisah cinta masa lalu, tetapi masih ada dalam bayangan di masa kini. Ceritanya pada tahun 1997 sebelum menikah dengan suamiku.Mungkin hanya sebuah godaan atau cobaan. Apakah calon istri bakal tergoda dengan pria lain ???

Banner #KamisMenulis#


Pada tahun 1997 kumengenal dirimu dari seseorang teman di sekolahku. Saat itu diajak untuk menghadiri undangan pernikahan temannya. Di ruang parasman ngantri makanan. Lalu diriku duduk di dekat temannku. Dengan posisi tempat kursi yang banyak yang kosong.

Tiba - tiba datang seseorang dengan berpakaian seragam TNI berpangkat Sertu yang tanda pangkat di lengan warna kuning satu. Kumelihat ke arah yang datang.

Kuanggukkan kepala sambil tersenyum kepadanya. Tanda menghormati dia, temanku yang mengajak ke undangan langsung mengenalkan diriku kepada dia.

Lalu dia menyebut :" Kenalkan namaku  BG. Panggil saja Mas BG.

Diriku langsung menyalaminya :" Salam kenal, namaku Sri.

Oh… Bu Guru Sri, kata Mas BG. Senang berkenalan denganmu.

Mas BG : "Berkata lagi, boleh main ke rumah Bu Guru???

Ku jawab lagi, waduh… mau berkunjung ke rumahku. Takut yang di rumah marah nantinya???

Mas BG : " Kebetulan, Mas belum punya pasangan. Karena istriku baru meninggal dunia 1 tahun.

Kasihan… Mas,semoga cepat dapat gantinya sesuai yang diharapkan, Aamiin Ya Robalalamin🙏

Mas BG :" Sudah dapat gantinya calon istri dan yang akan menyayangi kedua anakku.

Oh… anak-anaknya sudah usia berapa tahun ???

Mas BG :" Sambil berbicara dengan nada sedih. Anakku yang pertama perempuan baru sekolah TK usianya 5 thn. Anakku yang kedua usia 3 tahun.

Kasihannya… anak-anak yg lucu dan masih kecil harus kehilangan sosok seorang ibu,  kataku.

Mas BG :"Ya… inginnya punya istri seorang guru. Agar bisa membimbing dan mendidik anak-anakku.

Diriku terdiam… merasa terpojok dengan kata-katanya,Mas BG.

Maaf… Mas, Mohon ijin mau ke sekolah karena masuk mengajar siang.

Oh… Ya, Bu Guru… trimks mau diajak bercerita. Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi.

Temanku yang mengajak menemani ke undangan. Berpamitan kepada mempelai pengantin dan keluarganya. Karena temanku sangat dekat dengan keluarga pengantin.

Setelah keluar dari gedung pernikahan lalu masuk ke mobil temanku. Waktu mau pergi ke undangan dia bawa mobil. Karena jarak dari sekolah ke tempat undangan lumayan jauh.

Di dalam mobil diriku diam seribu bahasa. Padahal temanku mengajak berbicara tentang Mas BG.

Temanku yang ngoceh terus akhirnya ikutan diam. Karena dari beberapa pertanyaan tidak dijawab olehku.

Akhirnya tiba datang ke sekolah. Melihat diriku turun dari mobil pas depan gerbang. Diserbu oleh murid-muridku. Sambil berteriak… bu guru sudah datang… bu guru sudah datang… ada yang memegang tanganku segala. Lucu murid-muridku…

Di hatiku yang bingung dan kesal sejak dari tadi terhibur oleh murid-muridku. Datang ke dalam kelas bau superpel yang dipakai untuk ngepel lantai kelas tercium wanginya.

Waktu itu diriku mengajar murid kelas 4 Sd dengan jumlah 45 murid. Pada tahun itu diriku masih berstatus guru honor dengan gajih/bulan 45 ribu. Tetapi sangat senang dan terhibur dengan tingkah laku murid-muridku. Harga sembako masih murid 1 kg beras /1000.

Pada waktu istirahat diriku tidak keluar kelas. Tetapi hanya ngobrol dengan murid-muridku. Ada yang diam saja karena tidak dikasih bekal oleh orang tuanya. Ada juga yang jajan, sambil bawa makanan ke dalam kelas. Diriku membiarkan murid-murid istirahat di dalam kelas. Asal mereka tidak membuang sampah sembarangan.

Setelah waktunya bel berbunyi tanda waktu belajar sudah selesai tepat pukul 17.00.Murid-muridk beberes memasukkan buku bacaan yg disediakan dari sekolah, buku catatan dan atk di masukkan ke dalam tas mereka.

Diriku langsung pulang, sengaja tidak pamitan kepada temanku yg tadi siang mengajak ke undangan . Takut banyak pertanyaan tentang kejadian pertemuan dengan seseorang.

Besok siang diriku tidak masuk ke ruang guru. Pasti oleh temanku akan membahas soal kemarin. Tetapi masuk ke ruang perpustakaan untuk menghabiskan waktu. Sampai waktunya jam masuk sekolah siang.

Tiba saatnya bel berbunyi tandanya masuk ke dalam kelas. Diriku seperti biasa mengajar sesuai dengan jadwal mata pelajaran yg dibuat sebelumnya. Bel berbunyi tanda pulang. Murid-muridku bersorak… sorai… asyik… asyik… waktunya kita pulang. Begitu teriakkan murid-muridku.

Sekitar 1 minggu diriku menjauhi temanku. Karena mungkin temanku penasaran mengapa Bu Sri tidak datang ke ruang guru. Pas waktu istirahat, beliau memanggilku.

Ya, Bu Hj… ada apa??? 

Memanggilku ,saya ada di dalam kelas. Ibu mau bertanya mengapa hampir seminggu tidak datang ke ruang guru???

Oh.. Itu, saya ada di kelas lagi mengadakan ulangan harian. Mungkin sibuk memeriksa ulangan yang menyita waktu. Coba bayangkan, muriku 45 orang dikali per/mata pelajaran. Jadi banyak perkerjaan yg harus diselesaikan.

Maaf… Bu Sri, Ibu mau bertanya tentang pertemuan dengan Mas TNI???

Oh… itu, Bu Hj… Ya, saya melihat orangnya baik dan punya pekerjaan tetap. Sayang… sayakan sudah tunangan ada 3 bulan yang lalu.

Oh… pantesan, Bu Sri… biasa2 saja kepada Mas TNI. Apakah tidak ada niatan untuk membatalkan pertunangannya dengan calon suami ???

Oh… maaf, Bu Hj… saya tidak akan membatalkan pertunanganku dengan calon suami. Karena calon suamiku orang baik dan punya pekerjaan tetap. Apa yang saya cari lagi???

 Tidak… Bu Sri, kalau menurut ibu. Lebih cocok punya suami TNI yang punya masa depan!!!

 Mas TNI sudah punya rumah sendiri, masalah anaknya 2 diurus oleh orang tua istrinya. Kata Mas TNI, ke ibu bilang kalau punya istri, anaknya dari istri yang terdahulu akan diurus oleh keluarga istrinya.

Ya, Bu Hj… namanya lelaki ada maunya pasti bercerita seolah-olah mudah. Padahal namanya punya anak tiri. Apalagi anak2nya masih kecil sangat sulit untuk diurus.

Diriku sudah menjelaskan tidak akan memutuskan tali pertunanganku demi lelaki yang baru dikenal. Kalau dg tunanganku sudah mengenal beberapa bulan yang lalu. Dari kenalan sampai tunangan ada 4 bulan.

Oh… Maaf, ibu jadi ikut campur urusan pribadi Bu Sri. Ya,Bu Hj… tidak apa-apa???  Trimks sudah mau menjodohkan saya dengan Mas BG. Ya, sama2 Bu Sri. Ibu juga minta maaf turut campur urusan pribadi,Bu Sri … Ya,Bu Hj,  tidak apa-apa.

Setelah pertemuan dengan Mas BG berlalu ada 1 bulan. Bu Hj… yg ingin menjodohkanku masih merayuku supaya mau menerima Mas BG.

Tetap mendirianku tidak berubah. Mungkin ini hanya cobaan dan godaan menjelang pernikahanku. Akhirnya tepat tanggal 6 April 1998 dirimu menikah dengan Mas Ayi nama suamiku.

Waktu kehamilanku menginjak usia 5 bulan. Ada undangan dari orang tua murid sunatan. Diriku dan teman-teman dari sekolah hadir. Karena yang sunatan salah seorang murid dari temanku dari SD 2. Sedangkan diriku mengajar di SD 4.

Tanpa sengaja lagi enak-enaknya makan. Ada yang menepuk pundakku dari samping. Eh… bu guru, apa kabarnya??? 

Sudah lama kita tidak bertemu.

Saking kagetnya, mengucapkan Istigfar… Oh, diriku menoleh ke arah yang menepuk pundakku.

Yang menepuk pundakku tersenyum kegirangan bisa bertemu denganku lagi. Boleh ikut duduk, kata dia… boleh, diriku memberikan kursinya kepada dia.

Perasaan kaget dan takut. Kata-katanya  yang dulu ,bisa merusak suasana di tempat undangan.

Ee… Mas BG, Apa kabarnya???

Alhamdulillah… mas baik-baik saja. Sayang hati, mas… masih ingat kepada bu guru sambil tersenyum.

Sekarang… bu guru tambah cantik saja pakai kerudung???

Mulai pasang aksi rayuan maut. (kataku dalam hati, tidak tahu aku lagi hamil perut gendut begini)

Ah… biasa saja,jawabku biar tidak kepanasan kepala dan rambut. Jadi pakai kerudung.

Bu Guru… Nanti pulangnya diantar yah, oh… trimks, Mas… saya datang ke undangan bersama teman-teman. Sambil menujuk ke teman-temanku yang berada sebrang kursiku.

Jangan begitu, Bu Guru… saya ingin bercerita panjang lebar. Saya juga sudah tahu tentang status Bu Guru dari Bu Hj.

Ya, sudah, Mas BG… langsung ke dalam dulu ngambil makanan, mungkin belum makan siang. Sekarang sudah jam 12 lebih.

Ya, baik… Bu Guru, saya ke dalam dulu, jangan kemana-mana??? Ya, Siap… Bpk TNI sambil tersenyum.

Setelah… Mas BG masuk ke dalam ruangan untuk bersalaman dg yang punya hajat.

Diriku langsung berbicara dengan 2 temanku yang tahu sejarahku dg Mas TNI .Namanya  Bu Hetty ( Alm) dan Pak Edi  ( sekarang sudah pensiun).

Bu Sri… kata, Pak Edi sudah kita pulang saja. Nanti ditemani dengan Bu Hetty bisi ada apa-apa??? 

Soalnya kalau laki-laki  sudah jatuh cinta, suka nekad.Apapun bisa dia lakukan.

Padahal tahu… Bu Sri badannya sudah gendut. Tidak tahu lagi hamil… kata Bu Hetty. Eta mata dikamanakeun???

Tidak membedakan perempuan masih sendiri dg yg sdh punya suami. Asal bogoh weh… ti baheula sigana panasaran ka Bu Sri, kata Pak Edi.

Duka atuh, pak… padahal ku abdi dijelaskeun ka Bu Hj… tos tunangan, basa abdi nikah Bu Hj hadir.

Setelah diriku bercerita dg kedua temanku. Akhirnya mau pulang, sambil melihat Mas BG dulu, takut ngikuti.

Alhamdulillah… Mas BG lagi ngobrol dengan teman-teman TNI sambil memunggungiku. Jadi diriku leluasa pulang ke rumah.

Tempat yang hajatan dengan rumah kontrakkanku sangat dekat.  Hanya terhalang oleh 3 rumah dan rumahku ada belokkan ke arah kanan.

Pak Edi dan Bu Hetty, main di rumahku ada sekitar 3 jam dari jam 13.00-16.00. Pak Edi ngintip dari jendela yang terhalang oleh gordeng putih melihat Mas TNI lewat ke rumahku bersama teman-temannya. Sambil lihat ke kiri dan ke kanan.

Kejadian tersebut sudah terlupakan olehku. Suatu hari saat ada ulangan tahun perusahan suamiku. Diriku dan anakku yang sulung diajak oleh suamiku melihat acara HUT . Anakku yang sulung baru berusia 3 bulan. Saat itu suamiku yang bekerja sebagai TNI ikut bergabung ke PT  menjadi karyawan BUMN. 

Karena perusahaan suamiku bekerja. Setiap 2 tahun sekali ada kerjasama dengan pihak TNI lainnya. Suamiku dari Kesatuan TNI-AD Kab.Sumedang bekerja sama. Mungkin suamiku kerjanya bagus ditarik ke PT. 

Pada tanggal 29 April 1999 diadakan HUT PT  ada acara hiburan. Diriku dan anakku diajaknya supaya mengenal tempat kerja dan teman-teman kerja suamiku. Tanpa disengaja, diriku mau pamitan kepada suami. Karena udara sangat panas sekitar jam 12.00 . Waktu mau minta ijin pulang ke suamiku. Tanpa disengaja di pos jaga bertemu dengan Mas BG yang dahulu dijodohkan oleh Bu Hj. 

Dia kelihatan kecewa , melihat lagi menggendong anakku yang sulung. Sambil memanggil nama suamiku. Mas Ayi...Mamah pamit pulang dulu,yah...Kasihan Nurfitri kepanasan, sepertinya ingin tidur. Ya, kata Mas Ayi.

Mas BG...kelihatan marah dan kesal . Melihat diriku datang ke pos jaga. Pak Ayi...itu siapa ???

Sambil menunjuk ke arahku. Oh...itu,istri dan anakku. Mas BG,bertanya :"Kapan menikahnya ???" Ko...saya tidak diundang .Ya...Pak, hanya undangan keluarga , karena nikahnya pas bulan Rayagung (ID Qurban hari ke 2 pas puasanya). 

Hari berganti minggu, bulan dan tahun. Kejadian bertemu Mas BG tahun 1997 . Tidak disangka bisa bertemu tahun 2022 ( 25 tahun yang lalu ). Saat di sekolahku ada kegiatan Vaksin Covid.19  Dosis 1 dan 2. Untuk murid kelas 1- 6 SD. Diriku tidak menyangka bisa bertemu lagi . Pada hari Rabu,02-02-2022 mulai pemberian vaksin dari jam 08.00-12.00. 

Waktu itu diriku kebagian alur di luar kelas yaitu bagian tensi darah,skrining kesehatan dan vaksin. Jadi mengantar murid-murid ke ruangan. Pas di ruangan vaksin ada murid yang ngadadat tidak mau di vaksin. Ada suara dibelakangku terdengar dengan jelas. Ayo...siapa yang tidak mau di vaksin. 

Biar...bapak yang menggendongnya. Diriku ...kaget, lalu melirik ke arah suara tersebut. Tanpa disengaja membaca nama di dadanya. Waduh...dalam hati, itu Mas BG...Untung diriku pakai masker tidak kelihatan wajahku yang lebih jelas. Tetapi...Mas BG, mendekatiku. Dengan pura-pura diriku  memegang bahu murid yang keluar dari ruangan vaksin. 

Di bawa ke ruangan isolasi dulu sekitar 10-15 menit. Kalau tidak ada efek sampingan seperti : pusing,mual dan muntah baru boleh di pulang. Mas BG...terus mengikuti, mungkin ingin lebih jelas wajahku. Tetapi diriku terus menghindar, supaya tidak ada percakapan antara diriku dengan Mas BG. 

Setelah dia tidak mengikuti lagi baru tenang. Ee...ternyata dia ada di sebrang gedung sekolah lain sambil pemandang ke arahku. udah-mudahan dia tidak bertanya kepada teman-teman guru, takutnya disangka selingkuh. Bisa jadi heboh...

Tips

  1. Seorang perempuan yang sudah bertunangan/ berkeluarga harus setia kepada pasangannya.
  2. Jangan melihat dia lebih ganteng/ cantik /berpangkat/kaya dari tunangan/suami/istri kita.
  3. Jagalah hati dan pikiran harus tetap jernih
  4. Jangan mudah tergoda bujuk rayu yang akan menyesatkan/menghancurkan kita.
  5. Ingat bertaqwa kepada Allah /Tuhan agar terhindar dari segala fitnah dan dengki dari seseorang yang akan menghancurkan masa depan kita.   

Semoga tulisanku bermanfaat bagi pembaca. Seorang perempuan   


#KamisMenulis

#Sahabat Lagerunal

#Literasi Digital 

#Bandung

 

 

 

 




Komentar

  1. Aduh socana keudah nganggo kacamata kuda ..eta BG...😁 sehat selalu.. bu

    BalasHapus
  2. Aduhhh seru banget critanya. Kebayang deh kalau misalkan kita ngobrol tentang cerita ini secara langsung dengan Bu Sri... Pasti seru dan rame. Kumaha eta socana....

    BalasHapus
  3. Gak kebayang ini di ceritakan secara langsung pasti seru dan banyak ilmu yang di dapat.Semangat trus Bu

    BalasHapus
  4. Trimks... Bunda2 & Master2 atas kunjungannya ke blog, Emak... Kebetulan ada kisah masa lalu terungkap lagi.Krn galau jadi buat tulisan. Semoga terhibur... biar tdk sutress dg rutinitas ha...

    BalasHapus
  5. Ceritanya cukup panjang dan alurnya terkontrol dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimks... Mr. Rizki atas kunjungannya. Cerita ttg kita masa lalu dan masa kini. Hiburan biar ha... ha... ha...

      Hapus
  6. Kisah masa lalu yang luar biasa, tetap setia pada pasangannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimks.. Bunda, kunjunganya ke blog emak sudah mampir. Tetap setia sepanjang hayat kpd beb ha...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan Untuk Indonesia

CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL

Ucapan HUT Guru yang ke 76 sangat terharu