Menggiatkan Kembali Permainan Tradisional Saat PTM Terbatas di PAUD
Di grup "Kelas Inovasi Gelombang ke 1"Mr.Ajun sudah memberitahukan bahwa pertemuan ke 2 akan membahas tentang "Menggiatkan Kembali Permainan Tradisonal Saat PTM Terbatas di PAUD" . Langsung pikiranku menerawang nun jauh di sana, teringat masa kecil . Sedangkan usiaku 56 tahun.
Senang rasanya kalau murid-muridku di sekolah diajak bermain permainan tradional. Apalagi murid-muridku lebih suka bermain daripada belajar. Karena murid kelas 1 SD & 2 SD tidak akan jauh hobbynya dengan murid-murid PAUD.
Lihat di grup lagi Mr.Ajun sudah mengirimkan Flyer kegiatan "Kelas Inovasi PGRI. Beliau juga mengirimkan link zoom dan Link live youtube kegiatan di berbagai WA Group. Pertemuan ke 2 hari Jumat, 11-03-2022, Pemateri Bunda Hindah Setianingsih,S.Pd,M.Pd dan sebagai Moderator Bunda Sunarmi Juweni dari Samarinda, Kalimantan Timur. Beliau adalah guru bahasa Inggris di SMP Negeri yang aktif di kelas Bicara dan Bahasa Inggris.
CV Bunda Hindah Setianingsih,S.Pd,M.Pd Beliau guru PAUD TK Kartini di daerah Pacul, Bojonegoro, Jawa Timur. Beliau adalah guru inovatif dan inspiratif tingkat nasional yang banyak memberikan inspirasi kepada kawan-kawan guru di Indonesia. Khususnya di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dll.
Tema
kegiatan malam ini di Kelas Inovasi adalah Menggiatkan Kembali Permainan
Tradisional saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas di Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).
Sebgai kata sambutan oleh Mr.Wijaya Kusumah ( panggilan Omjay )diminta memberikan kata sambutan sebelum acara dimulai sebelum acara dimulai. Omjay menyampaikan kelas-kelas online yang dikelola APKS PGRI. Juga menyampaikan kegiatan lainnya untuk esok hari di APKS PGRI. Omjay berharap semalkin banyak guru mengikuti kegiatan di kelas Online ini. Jarak yang jauh menjadi terasa dekat berkat kemudahan dan kecanggihan teknologi.
Senang sekali bisa mendapatkan ilmu baru tentang dunia anak dari Buda Hindah Setianingsih. Kita memerlukan banyak guru yang mampu mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak PAUD. Kita berharap permainan tradisional ini tidak punah dimakan zaman milenial.
Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu. Pada perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering dijadikan sebagai jenis permainan yang memiliki ciri kedaerahan asli. Serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.
Setiap daerah memiliki permainan tradisional yang unik. Adapun beberapa penyebab permainan tradisional kurang diminati anak sekarang menurut ibu Hindah adalah:
- Karena faktor orang tua yang memberikan kebebasan untuk bermain game.
- Lahan atau tempat untuk bermain anak semakin sempit
- Di sekolah sudah jarang diajak bermain permainan tradisional
- Perkembangan teknologi anak tidak tertarik untuk bermain
- Pandemi Covid.19 dan Omicron yang berkepanjangan.
Permainan tradisional adalah suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Adapun jenis-jenis permainan tradisional sangat beragam, seperti
- petak umpet,
- congklak,
- lompat tali,
- main kelereng,
- benteng atau jaga tiang,
- egrang, boy-boyan,
- gatrik atau bentik,
- ular naga,
- engklek,
- pletokan,
- gasing,
- layang-layang,
- sepak bola,
- kasti,
- yoyo,
- balap karung,
- balap kerupuk
- memasukkan pensil ke dalam botol
- ketapel,
- kejar-kejaran,
- bola bekel,
- gobak sodor,
- tikus dan kucing,
- hompimpa.
- balap menggigit uang dari jeruk bali yang sudah diberi warna hitam
- dll
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa memainkan dan melestarikan permainan tradisional dapat membangun karakter cinta tanah air. Khususnya pada generasi muda atau anak-anak untuk sadar akan betapa kayanya Indonesia. Negeri kita memiliki keanekaragaman budaya. Permainan tradisional harus terus dilestarikan supaya tidak punah. Kegiatan permainan tradisional harus dikenalkan sejak dini.
Cara menggiatkan kembali permainan tradisional menurut ibu Hindah adalah:
- Mengadakan kegiatan parenting tentang permainan tradisional
- Mengenalkan permainan Tradisional
- Melakukan permainan tradisional dengan menyenangkan
- Melakukan permainan tradisional sesuai jadwal
- dll
Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional antara lain :
- kejujuran,
- kerjasama,
- pengaturan strategi,
- kepemimpinan,
- kelincahan,
- sportifitas,
- demokrasi,
- kekompakan,
- kegembiraan,
- perjuangan,
- sosial skill, dan spiritual.
- dll
Selain
itu permainan tradisional merupakan sarana untuk mengenalkan anak-anak pada
nilai budaya dan norma-norma sosial yang diperlukan untuk mengadakan hubungan atau
kontak sosial dan memainkan peran sesuai dengan kedudukan sosial dalam
masyarakat.
Permainan tradisional juga dapat digunakan sebagai wahana tumbuh kembang anak yang mempunyai fungsi meningkatkan kemampuan fisik, moral, mental dan pikiran karena perpaduan antara olah raga, olah seni, dan olah pikiran. Begitulah intisari yang saya dapatkan dari materi malam ini.
Berdasarkan
hal di atas, dapat diketahui bahwa permainan tradisional memiliki nilai-nilai
yang dapat dipetik, diantaranya adalah nilai demokrasi dan persatuan. Di dalam
permainan tradisional, banyak nilai yang dapat diambil sebagai pembelajaran,
diantaranya adalah kerjasama, demokrasi, sifat toleransi, dan persatuan. Selain
itu melalui permainan tradisional, dapat menjalin rasa saling menghargai
diantara siswa atau murid.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda semua. Mari kita lestarikan
permainan tradisional. Terima kasih Bunda Hindah Setianingsih dkk sudah berbagi ilmu kepada kami dan sudah mengingatkan kembali permainan tradisional yang hampir punah.
#Kelas Inovasi
#PGRI Semakin Luar Bisa
#Materi Pertemuan ke 2
Jadi ingat masa lalu, bermain petak umpet, yoyo, dll. Seru sekali kalau permainan itu dibudayakan lagi. Tentunya nilai-nilai luhur bangsa tergali kembali..
BalasHapusYa,Bunda Ros...Trimks sdh berkunjung ke blog emak ,teringat masa kecil dulu bermain loncat tinggi,beklen dll. Pokok keren...permainan jadul
BalasHapusSepertinya perlu ada pihak yang harus turun tangan untuk mengaktifkan pagi permainan tradisional.
BalasHapusPermainan tradisional memang selalu seru dan harus dikenalkan pada anak2 kita.
BalasHapusSeru nih maen zaman waktu kecil dulu. Bentengan yang juga tak kalah seru. Hehe
BalasHapusBetul sekali...Bunda & Master,Biar anak2 dan murid2 kita terarah dlm perkembangan karakternya.Supaya lupa untuk main game / hp
BalasHapusIbu ,Yamin mantap lengkap
BalasHapus