PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA DIGITAL

Pengertian karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter. Ada beberapa pengertian tentang define pendidikan diantaranya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Menurut para ahli seperti :

1.       John Dewey, menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu proses pembaharuan makna pengalaman.

2.       H.Horne, bahwa pendidikan merupakan proses terjadi secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk hidup manusia yang berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadra kepada Tuhan Yang Mahaesa (Allah Subhanawataala ).

3.       Thomas Lickona, menjelaskan pendidikan karakter adalah perihal menjadi sekolah karakter, dimana sekolah tempat terbaik untuk menanamkan karakter.

4.       Megawangi Suprihatiningrum,karakter adalah tabiat seseorang yang disalurkan dari otak.

5.       Sesuai dengan ajaran agama, menjelaskan pendidikan karakter identic dengan pendidikan akhlak.

Pengacu dari pendapat para ahli di atas, Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi  daripada pendidikan moral karena sesungguhnya bukan sekedar mendidik mana yang benar dan mana yang salah, lebih  dari itu pendidikan karakter mencakup proses penanaman kebiasaan tentang perilaku yang baik sehingga peserta didik menjadi paham, mampu merasakan dan mau berperilaku baik sehingga terbentuklah tabiat yang baik.

Pendidikan karakter telah berhasil dirumuskan oleh para penggiatnya sampai pada tahapan yang sangat operasional yaitu :

1.      Metode

2.      Strategi

3.      Tehnik

Pendidikan akhlak sarat dengan informasi kriteria ideal dan sumber karakter terpuji, maka dalam memadukan keduanya menjadi suatu tawaran yang sangat inspiratif. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki ikatan yang kuat dengan nilai-nilai spiritual dan agama. Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia melalui seperti :

1.      Kognitif yaitu pengetahuan

2.      Afektif yaitu sikap

3.      Psikomotor yaitu keterampilan

4.      Sosiokultural dalam interaksi dalam keluarga

5.      Pendidikan

6.      Masyarakat

Berdasarkan totalitas psikologis dan sosiokultural pendidikan karakter meliputi seperti:

1)      Olah hati, olah piker,olah rasa/ karsa dan olah raga.

2)      Beriman dan bertaqwa, jujur,amanah,bertanggungjawab,berempati,berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriot.

3)      Ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasioanalis,mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, beretos kerja.

4)      Bersih dan sehat,disiplin, sportif,tangguh,handal, berdaya tahan, bersahabat, ceria, gigih,cerdas, gigih,kritis, ingin tahu, berpikir terbuka, berorientasi IPTEK dan reflektif.

      

      

Berdasarkan hasil tulisan dari para ahli di atas ,disunting oleh H. Sastra Miharja,S.Pd.M.Pd:Majalah Bulanan Bhineka Karya Winaya,No 318 Tahun 2015, Penerbit Unit KORPRI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT.

Kesimpulan Dari Penulis adalah :

1.      Manusia di lahir berbagai watak,sifat, adat istiadat, keturunan,suku bangsa ,bahasa, agama dsb

2.      Manusia bisa berubah karena pengaruh dari pendidikan, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

3.       Dengan berbagai pengaruh tersebut bisa membentuk karakter, watak, sifat yang baik  jadi manusia yang baik ataupun manusia yg tidak baik.

4.      Dari berbagai pengaruh tersebut asal kitanya bisa memilih perbuatan yang baik ataupun tidak baik, yang terpenting kita beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanawatala (Tuhan Yang Mahaesa ).

5.      Pendidikan karakter sebenarnya sudah ada dalam diri manusia, hanya mengarahnya ke hal yg postif atau negative tergantung manusia itu sendiri, agar bisa jadi manusia yg sukses baik pendidikan,pekerjaan, rumah tangga dan mendidik keturunannya.