Ibuku pemberi motivasi yang luar biasa

 

Photo Bapak & Ibu 

Pada hari Kamis,23-12-2021 merupakan kegiatan tantangan "KamisMenulis". Penyelenggara Grup "Cakrawala Blogger Guru Nasional ". Tema hari ini adalah "Ibu". Penulis akan bercerita tentang sosok seorang ibu yang selama ini sangat berjasa sekali. Kalau dibalas tidak akan terbalas seumur hidupku. 



Waktu itu ibuku berusia 15 tahun sudah menikah. Karena keadaan, ibunya yang di kampung seorang janda mempunyai 3 orang anak dari suami pertama dan suami kedua mempunyai 4 orang anak. Bapak berusia 25 tahun waktu menikah dengan ibuku. Ibu bertemu bapak di Bandung. Bapak merupakan anak yang paling besar, mempunya 6 orang adik. Beliau bertemu waktu ibuku sedang bekerja di PT. Krisna (percetakan kertas) di daerah Kosambi Bandung.


Photo waktu Diwisuda 
S1 PGSD UPI Bandung ( UPP_Cibiru )
Bulan Desember  2010

Ibu asli dari Cibunar Cibatu Garut dan Bapak asli dari Bumiayu Jawa Tengah. Usia bapak datang ke Bandung untuk mencari kerja dari usia 12 tahun setelah lulus sekolah SR (Sekolah Rakyat =SD). Alhamdulillah… Bapak dapat pekerjaan di PT. Pindad walaupun hanya seorang pegawai PNS yang di bawah. Setelah bapak dan ibu menikah mempunyai 6 orang anak. Ibuku melahirkan 6 orang anak, 5 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki. 

Orang tuaku menyekolahkan kami dengan pendidikan yang sama. Penulis merupakan anak yang paling besar. Semua anak-anaknya berpendidikan sekolah lanjutan atas (SLTA).  Pendidikanku lulusan sekolah guru (SPG = Pendidikan Sekolah Guru), adik-adik yang ke 2 ,ke 3 dan ke 6 lulusan SLTA dan adik ke 4 lulusan STM dan adik ke 5 lulusan  SMEA.Hidup kami serba sederhana,kalau makan daging ayam /sapi harus menunggu bapak dapat gajih. 

Makan sehari-hari apa adanya yang penting setiap hari harus ada nasi,kerupuk,kecap  dan sambal. Tapi kami bahagia di bimbing oleh bapak dan ibu yang sayang kepada kami. Terutama ibuku yang selalu sabar dan ikhlas dalam mendidik, membimbing waktu belajar di rumah.Kami belajar secara bergiliran karena rumahnya kecil. Maklum orang tuaku belum punya rumah sendiri. Kalau masuk ke dalam rumah, bukan ruang tamu. Tapi ruang dapur, baru masuk ruang tamu. Kamar hanya 1,tidur di ranjang berlima yaitu bapak, ibu dan 3 orang anak.

Termasuk diriku anak yang paling besar. Jadi baru punya 2 adik.Namanya rumah sewa, pasti bentuk rumahnya sederhana. Seperti rumah panggung dan dindingnya terbuat dari bambu. Pada tahun 1982 keluargaku baru bisa hidup yang serba kecukupan. Walaupun punya rumah di asrama. Ya… lumayan ada 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan kamar mandi ada di luar termasuk kamar mandi umum. Tapi kamar mandinya bisa digunakan hanya untuk satu keluarga.

Jadi kamar mandi di luar bentuknya berpetak-petak. Seperti kamar mandi yang asrama. Setelah penulis lulus sekolah guru (SPG),  lalu adik nomor 2 dan adik nomor 3 lulus dari sekolah SLTA. Baru kehidupan keluargaku terpenuhi kebutuhan sandang, makan dan papan.Kalau diriku gajih cukup untuk beli beras 10 kg karena dapat honor Rp 10.000/bulan.Sedangkan adik-adikku yang lulus sekolah SLTA bekerja di pabrik. Diberi gajih seminggu sekali ,bisa membantu bapak. Agar tidak pusing memikirkan uang untuk biaya makan sehari-hari.

Pada tahun 1998 diriku menikah dan bisa melanjutkan kuliah. Karena suamiku sanggup membiayai kuliahnya. Masuk kuliah D2 PGSD selama 2,5 tahun. Lulus tahun 2021 dan di wisuda bulan April 2022.Selama mengajar jadi guru honor dan kuliah. Anak-anakku diasuh oleh ibuku. Beliau sangat telaten dan penuh kasih sayang dalam mengasuh cucu2nya. Kata ibuku anak-anak (cucuku) jangan dititipkan kepada orang lain harus membayarnya. Sayang uangnya bisa dipakai untuk keperluan  lain.

Dari dukungan dan doa restu seorang ibu. Akhirnya bisa sukses menjadi seoranf guru sd. Cita-citaku sejak kecil ingin jadi guru. Karena dahulu kagum kepada guru SD yang cara mengajar membaca langsung bisa.Waktuku kecil murid SD baru bisa membaca oleh ibu guru Bunda Hj. Ayat Maryati. Sekarang beliau entah kemana perginya. Menurut teman-teman sekolah di SD beliau setelah pensiun pindah ke kampung.

Sebagai anak merasa belum bisa memberikan kebahagian atau membalas jasa-jasanya tidak bisa terbayarkan dengan sejumlah uang berapapun???...

Hanya bisa mendoakan akan ibuku selalu sehat dan panjang umur. Agar bisa membahagiakan beliau semasa ada di dunia ini. Belum tentu doa-doa kita sebagai anak-anaknya di terima oleh Allah Subhanawataala. Kita sebagai anak-anaknya selalu berkunjung ke rumah ibu.Karena bapak sudah meninggal dunia 7 tahun lalu. Beliau ditunggui oleh adikku yang nomor 3 dan anaknya.

Kebetulan adikku sudah diceraikan oleh suaminya. Jadi semua tanggungjawab harian diurus oleh adikku. Anak-anak yang lain berkunjung ada yang seminggu sekali. Kalau penulis suka berkunjung 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali. Karena suamiku hari libur kadang-kadang kerja lembur.

Di bulan Desember 2021 tepatnya tanggal 16 bapak meninggal dunia tahun ke 7.Biasanya keluargaku suka mengadakan pengajian dengan tetangga. Sambil silaturahmi bersama saudara-saudara lain. Kebetulan penulis merupakan anak yang paling besar dan 5 adik yang terdiri 4 adik peremuan dan 1 adik laki-laki.

Semua bisa berkumpul pas medak bapak sambil botram. Rumah kami berjauhan. Penulis tinggal di Bandung.Adikku yang nomor 2 di Sapan, adikku nomor 3 yang ikut ibu, adik nomor 4 ada di Cimahi,adikku yang nomor 5 ada di Bandung bertetangga denganku .Adik yang bungsu ada di Ciparay.

Alhamdulillah…kami kompak saling membantu dan mengirim makanan atau uang untuk keperluan sehari-hari. Walaupun ibuku punya pensiun peninggalan dari bapak dan 5 kamar kontrakkan yang luas tanahnya 20 tumbak. Masih harus banyak bersyukur karena Allah sudah memberikan rizki dan anak-anak yang sangat menyayangi beliau.

Semoga tulisanku bermanfaat untuk para membaca.

 

#KamisMenulis

#Grup Cakarawala Blogger Guru Indonesia 

#Sahabat Lagerunal Keren dan Luar Biasa

 

 

 

 

 

 

 

 

 




Komentar

  1. Kisah yg sangat menginspirasi. Semoga kita juga bisa menginspirasi anak2 kita...

    BalasHapus
  2. Cerita yang inspiratif. Kesederhanaan membawa kekompakan berkat olahan tangan orang tua.

    BalasHapus
  3. Ya, Betul sekali... Bunda2 ,Alhamdulillah adik2ku dlm tali silaturahmi erat. Trimks atas motivasinya luar biasa 🙏👍👍👍👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kamu Dia

Melaksanakan PAS di masa pandemi covid. 19

Sekolahku sepi...