Cara Menghadapi Anak Yang Tidak Disiplin (Lelet ) Di Era Digital

Di sebagian lingkungan keluarga muda, kadang kita temui anak usia pra-sekolah yang kurang disiplin ( lelet ) saat mengerjakan sesuatu, entah mandi, makan, berpakaian atau apapun sebutannya. Saat anak disuruh ibunya untuk mandi, ia tidak cepat berajak dari dalam kamarnya, sehingga si ibu yang kebetulan tidak sabaran, cepat-cepat memandikan anaknya tersebut, bahkan sekalian memakaikan seragam sekolahnya segala. Menghadapi anak yang demikian, lebih-lebih anak usia dini /pra-sekolah perlu ekstra hati-hati. Sebagian orang tua cenderung menggunakan standar waktu yang lazim mereka terapkan kepada anak. aktivitas sehari-hari seperti mandi, makan, berpakaian yang kita jalani sepanjang tahun, sedangkan anak dalam hal ini, belum punya pengalaman. 

Gerakan fisik anak masih dalam taraf latihan, dibandingkan orang dewasa yang sudah lebih lincah. Memang pada dasarnya, anak-anak tidak dilahirkan dengan perilaku lamban. Secara umum pola asuh orang tua dapat membentuk pribadi anak, tetapi tanpa sadar, sebagian pola asuh orang tua tidak mendukung perkembangan kemandirian anak. Mengapa bisa terjadi perilaku tidak disipilin ( lelet ) pada anak ???Untuk menjelaskan secara rinci, ini adalah menurut para ahli seperti : 

1. Veraitabiliana Hadiwidjojo, 

Psikolog perkembangan anak, menjelaskan ada beberapa hal yang dapat melatar belakangi perilaku tidak disipilin (lelet )pada anak yaitu : 
1) Anak terbiasa dilayani. 
2) Terbiasa tidak disiplin dengan waktu dan pada saat anak melakukan sendiri. 
3) Gangguan konsentrasi pada anak. 2. Erik Erikson ( 1963 ), menjelaskan bahwa anak telah memiliki beberapa kegiatan, namun karena kemampuan masih terbatas, ada kalanya ia mengalami kegagalan. Saat usia anak 6-11 tahun, sangat aktif mempelajari apa yang ada di sekitarnya. Dorongan untuk berbuat di lingkungan sangat besar, namun karena keterbatasan kemampuan, kadang-kadang mereka mengalami hambatan dan ini bisa menyebabkan anak merasa rendah diri. 

Bagi anak-anak usia sekolah yang tidak mempunyai masalah perkembangan, diharapkan sudah dapat mandiri, yaitu semua aktivitas yang menyangkut kepentingan sendiri, seperti mandi, makan, mempersiapkan perlengkapan sekolah dan dsb. Bahkan di sini, anak-anak sudah tahu diberikan tugas rumah tangga tambahan seperti menyapu, mengepel lantai. 

Sebagian orang tua, kadang-kadang dengan alasan tidak tega, mengerjakan semua urusan anak-anak, sehingga anak-anak kurang bisa mandiri. Hal ini yang dapat memberikan kesan tidak disiplin (lelet ) kepada kita . Anak-anak perlu dibiarkan belajar mandiri. Anak pra-sekolah harus bisa belajar mandi dan memakai baju sendiri. 

Berilah waktu cukup waktu anak agar dapat mandi sendiri dan berpakaian dengan baik dan benar. Anak perlu dilatih cara makan yang baik dan benar, dapat menguyah dan menelan sesuai porsi dan tubuh mereka. Anak harus focus selalu terhadap makanan selama ia makan. Para orang tua perlu menyadarkan anak usia pra-sekolah, karena mereka belum memiliki kerangka waktu. http//www.google.co.id 

 Kesimpulan menurut Penulis dari paparan para ahli di atas adalah Pada Anak-anak umur pra-sekolah belum mengerti, mengapa segala tugas senantiasa dikerjakan serba terburu-buru. Dalam hal ini, anak-anak belum memiliki kapabilitas motorik untuk melakukan berbagai hal yang bisa kita laksanakan dengan kecepatan waktu yang sama. 

Dari sisi lain, anak-anak kerap tidak mendapat kesempatan melatih sebuah keterampilan. Ditekankan, bahwa anak usia pra-sekolah masih dalam tahap proses belajar dan berlatih.sejak usia 5 tahun, kepada anak-anak dapat dikenakan batas waktu. 

Latihan yang teratur dan mendisiplinkan anak, dapat mengurangi kebiasaan tidak disiplin (lelet ), perlaku tersebut memang sangat menjengkelkan memang, tetapi jangan sampai memberikan predikat tidak baik kepada anak.Sebaliknya bila anak tersebut disiplin dan mampu mengerjakan tugas tepat waktu, Insyaallah mereka bisa menyongsong di Era Digital lebih maju,sukses,kreatif,invovatif dan mantap setelah dewasa, Amin Yrb
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan Untuk Indonesia

Ucapan HUT Guru yang ke 76 sangat terharu

CIPTAKAN PELUANG MELALUI LITERASI DIGITAL