ANAK MUDA BERANI BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL
Player Pertemuan hari ke 10
Alhamdulillah hari Senin,22 Nopember 2021 Bagiku merupakan hari yang sangat menyenangkan. Sebab sejak daftar mengikuti “Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital”. Baiklah akan saya uraikan hasil pelatihan di Grup “GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL (GMLD BATCH 2 ). Pelatihan dilaksanakan setiap hari Senin,Rabu dan Jumat Mulai pukul 16.00-18.00.
Pada hari Senin,22 Nopember
2021 sebagai Moderator adalah Master Mualiadi,M.Pd. Dan
sebagai Narasumber Bunda Rosminiyati,S.Pd beliau sangat luar biasa tulisannya. Acara hari ini materi yang beliau
sampaikan berjudul “ANAK MUDA BERANI
BIKIN PERUBAHAN DI DUNIA DIGITAL”.
- Buku ini terdiri dari 228 halaman, merupakan kumpulan tugas dan tulisan di dunia digital dengan menggunakan platform blog.
- Lahirnya buku ini merupakan suatu keajaiban bagi saya, karena apa yang saya dapatkan dari kelas Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai oleh Om Jay jauh dari prediksi dan harapan saya.
- Beliau hanya mau belajar menulis, ternyata Beliau diperkenalkan dan diharuskan untuk mempunyai blog, karena kertas tulis yang digunakan adalah kertas digital - blog.
- Selanjutnya pada pelatihan-pelatihan umumnya, jika kita sudah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang dibuktikan dengan pengisian daftar hadir, dan mungkin juga mengerjakan tugas-tugas yang tidak terlalu sulit, maka sertifikat senilai puluhan jam bisa kita terima.
- Tidak demikian halnya dengan pelatihan yang dilaksanakan oleh PGRI. Kita dituntut untuk benar-benar kerja keras. Menulis minimal 20 resume dari 30 materi yang disajikan oleh narasumber/30 kali pertemuan, plus terbitnya buku solo, baru sertifikat itu bisa berpindah ke tangan kita.
- Beliau bersyukur, karena niat Beliau belajar bukan untuk mendapatkan sertifikat (kalaupun ada, itu hanya bonus), melainkan untuk bisa menulis. Oleh karena itu, 30 resume saya tuntaskan dengan performa terbaik saya.
- Pengertian bisa menulis dalam pelatihan Belajar Menulis PGRI ternyata adalah menghasilkan buku solo. Oleh karena itu, target itu pun harus dicapai.
- Lagi dan lagi, banyak sekali hikmah besar yang Beliau dapatkan dari sini. Metamorfosa besar-besaran terjadi pada dirinya, yang diikuti oleh serentetan keindahan yang dipersembahkan oleh Pemilik ilmu dan kehidupan melalui tangan para guru hebat di bawah naungan PGRI.
- Dengan bergabung di kelas Belajar Menulis, saya menjadi semakin mengerti arti kerja keras, perjuangan, ketangguhan, kolaborasi, keikhlasaan, saling menghargai, kebermanfaatan hidup, dan lain-lain.
- Berani, berdasarkan KBBI V online diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut).
- Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
- Kebutuhan. Perubahan dan perkembangan teknologi tak luput pula terjadi pada bidang pendidikan. Mau/tidak mau, suka/tidak suka, sebagai guru kita juga harus mengikuti perubahan tersebut. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/online. Guru-guru dituntut untuk bisa mengisi datanya secara mandiri terkait data personal maupun riwayat pendidikan/pekerjaan, dan lain sebagainya.Tak hanya itu, derasnya laju informasi di bidang ilmu pengetahuan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi menuntut guru untuk melakukan perubahan. Jika tidak, ada kemungkinan kita akan ditinggalkan oleh murid-murid kita.
- Menyalurkan hobi: (sudah dijelasakn narasumber sebelumnya)
- Tambahan penghasilan : (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
- Berbagi (sudah dijelaskan narasumber sebelumnya)
- Tekad/semangat:Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
- Lingkungan :Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
- Sarana/Prasarana: Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
- Kesempatan: Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.
- Dukungan: Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.
Untuk bisa menggerakkan orang lain agar berubah, tentunya kita sudah harus menggerakkan diri kita sendiri untuk berubah. Mengapa? Karena kita adalah guru dan orang tua yang menjadi model bagi murid-murid dan anak-anak kita.
Seperti yang sama-sama kita ketahui, anak-anak tidak akan bergerak jika kita hanya menyuruh atau mengajak tanpa adanya bukti yang bisa mereka lihat atau tiru. Permasalahannya, Apakah kita sendiri sudah berubah? atau tepatnya, Apakah kita sendiri sudah berani melakukan perubahan?
Terkait perubahan, masing-masing kita tentu saja berbeda. Perubahan untuk masing-masing kita disesuaikan dengan kondisi awal yang kita punya.Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital seperti :
- Tidak bisa -> bisa;
- Tidak berani -> berani;
- Sudah bisa -> banyak/terampil
- Banyak -> berkualitas;
- Sendiri -> kolaborasi;
- Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik
- Tidak berguna -> bermanfaat
- Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;
- Dan lain-lain.
Untuk melakukan perubahan di dunia digital, kita tidak perlu merasa minder atau takut hanya gara-gara melihat karya-karya luar biasa dari orang-orang hebat yang sudah ada di ruang maya.Mereka juga bermula dari bukan siapa-siapa. Namun, karena mereka sudah memulainya, dan tentunya lebih dulu dari kita, serius melakukannya, dan dengan seperangkat kelebihan yang dimiliki, akhirnya menjadi seperti apa yang kita lihat saat ini.
Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada diri kita jika kita melakukan hal yang sama.Selanjutnya, kita jalani prosesnya dengan sabar, karena tidak ada yang instan. Berpijak pula pada latar belakang pengetahuan dan pengalaman, serta “perangkat lunak” yang ada pada diri kita masing-masing, jangan mengukur capaian kita dengan keberhasilan orang lain. Cukuplah kesuksesan orang lain menjadi motivasi, sebagai pemantik semangat di saat kita lemah.
Masing-masing kita tahu pondasi kita. Oleh karena itu, berjuanglah sesuai kemampuan. Jika kemarin kita baru bisa mengetik di Word,* dan kemudian hari ini sudah bisa ber-blog* ria, artinya kita sudah melakukan perubahan atau naik kelas. Begitulah seterusnya.
Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam gerakan perubahan :
- Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:
- Usia tua Merasa muda
- Guru jadul -> Guru gaul
- Tidak sempat ->Menyempatkan diri
- Tidak mampu -> Saya bisa
Usia tua sering dijadikan alasan bagi guru-guru untuk tidak berubah dan tidak mau beradaptasi dengan keadaan, dengan dalih sebentar lagi akan pensiun, dan lain-lain. Padahal, umur yang tua dengan perangkat perkembanagn dan kemajuan yang dimilikinya, justru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid kita untuk berubah juga. “Guru jadul aja bisa gaul, masak kamu gak?” He … he … he ”Tidak sempat” juga sering diajadikan alasan. Waktu kita sama, 24 jam. Tidak ada seorang pun yang dilebihkan barang sedetik pun. Di sini, hanya butuh manajemen waktu.
2.Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.
- Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;
- Pada saat upacara atau waktu khusus.
- Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
- Di Era Literasi Digital kita harus melek IT dan berkembangan jaman.
- Jangan sampai kita ketinggalan dari jaman tersebut. Karena kita tidak mau tahu ada perubahan.
- Niatkan hati kita untuk memotivasi diri dalam merubah pola pikir yang jadul.
- Kita mengikuti perkembangan jaman , tetapi harus pandai milih dan memilah . Mana yang baik dan mana yang merusak kita.
- Kita sebagai pendidik harus rajin mengikuti Seminar,Workshop baik IT atau menulis.
- Kadang-kadang kita yang paling aktif, teman kita suka mencibir. Karena prestasi dan kemampuan kita lebih maju darimananya.
- Cari teman yang sehati,setujuan dan sama visi dan misinya.
- Manfaatkan literasi digital dengan suka cita. Jangan merasa kita rendah diri daripada teman kita lebih maju.
- Luangkan waktumu untuk mencari ilmu. Agar kita tidak ketinggalan dari kepintaran murid-murid kita.
- Carilah teman untuk berkolaborasi. Walaupun teman kita hanya di dunia maya. Banyak teman lebih baik, daripada punya musuh hanya satu orang. Merasa dunia ini sempit dan tidak berdaya.
Rapih resumenya, keren.
BalasHapusMantap bu, lenkap dan selalu ada kesimpulanya
BalasHapusYa, Bunda dan Master, di akhir resume emak membuat kesimpulan supaya ingat terus dg judul materi yg dibahas,trimks atas motivasinya mantap
BalasHapusTerima kasih, Bun.. tips yang luar biasa untuk menjaga ingatan.👍
BalasHapusLengkap sekali bund. Bunda memang hebad
BalasHapus