YUK CEGAH CYBER BULLYING

 

PELATIHAN GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL
(GMLD BATCH 2 )

 

PERTEMUAN KE    : 4
HARI/TANGGAL     : SENIN,08 NOPEMBER 2021
MODERATOR          : BUNDA ROSMINIYATI
NARASUMBER        : MASTER WIJAYA KUSUMAH,S.Pd.M.Pd
JUDUL RESUME     : YUK CEGAH CYBER BULLYING

Alhamdulillah hari Senin,08 Nopember 2021 Bagiku merupakan hari yang sangat menyenangkan. Sebab sejak daftar mengikuti “Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital. Hati merasa was-was atau deg-degan . Karena takut tidak diterima pendaftaranku. Sebab melihat dan menyimak banyak peserta guru-guru muda.

Baiklah akan saya uraikan hasil pelatihan di Grup  “GURU MOTIVATOR LITERASI DIGITAL (GMLD BATCH 2 ). Pelatihan dilaksanakan setiap hari Senin,Rabu dan Jumat Mulai pukul 16.00-18.00. 

BIODATA KANDIDAT
DOKTOR WIJAYA KUSUMAH, S.PD, M.PD


Photo Beliau
Master Wijaya Kusumah,S.Pd.M.Pd


Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd,

Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. Semua perjalanan itu ia selalu tuliskan di http://kompasiana.com/wijayalabs. 

Omjay bersedia membantu para guru dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) online, dan beberapa Karya Tulis Ilmiah Omjay selalu masuk final di tingkat Nasional, dan berbagai prestasi telah diraihnya.Untuk melihat foto kegiatannya dapat dilihat dan dibaca di http://wijayalabs.wordpress.com.

Hubungi via SMS : 0815 915 5515 atau kirimkan email ke wijayalabs@gmail.com atau klik hubungi omjay yg disediakan dalam blog ini, bila anda membutuhkan omjay sebagai pembicara atau Narasumber.Biodata beliau lebh lengkap di klik link tersebut. Biodata saya dapat dibaca di https://wijayalabs.com/about .


PLAYER PERTEMUAN
HARI KE 4 

Seperti biasa, kuliah sore ini dibagi menjadi 4 sesi:
  1. Pembukaan
  2. Pemaparan materi 
  3. Sesi Tanya Jawab 
  4. Penutup
Bagi yang ingin bertanya, silakan menghubungi nomor 08127396949, dengan format :
  1. Nama:
  2. Asal:
  3. Grup: 
  4. Pertanyaan:

Materi kita kali ini adalah yuk kita cegah cyber bullying:

Master Wijaya dari Jakarta: Apa itu cyberbullying?
Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendakan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online maupun atau di dunia siber.

Berbeda dengan bullying yang terjadi di offline, Cyberbullying justru lebih parah. Hal ini karena pada bully offline biasanya yang tahu adalah orang-orang yang melihat secara langsung, namun kalau cyberbully, semua orang yang online dan terkoneksi dapat melihatnya. 

Dapat dibayangkan kalau seseorang diserang atau di-bully di media sosial, diserangn dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban. Jangan remehkan cyberbully, karena dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.

Lalu, apa yang dapat dilakukan terhadap cyberbullying? 
Berikut tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying seperti :

  1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan.
  2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
  3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
  4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. 

Mari bersama cegah cyberbullying dan jangan sekali-kali menjadi pelaku cyberbullying. Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.

Biasanya, pelaku menutupi kekurangannya dengan cara bully. Faktanya, pelaku dan korban memiliki ketakutan yang sama. Namun muncul dengan cara yang berbeda.Sekarang, dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mem-bully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.

Yuk cegah cyber bullying dengan cara ini!
Ada banyak penyebab terjadinya cyber bullying. Berikut empat penyebab yang bisa membuat Anda menjadi korban seperti :

1. Tidak posting terlalu sering atau banyak 
    Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain. Oleh karena itu, 
    posting   terlalu sering dan banyak dapat memancing adanya cyber bullying

2. Hindari konten posting-an yang aneh
    Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Terlebih ketika        posting sesuatu yang dianggap aneh dan mengundang bully, meskipun hanya bully 
    di dalam   hati. Oleh krena itu, sebagai pengguna social media, sebaiknya 
    batasi mengunggah konten yang mengganggu.

3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media.
   Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Penggunaan media sosial    (medsos) untuk bersosialisasi dan berbagi, banyak informasi saat ini kerap memicu berbagai     aktivitas yang dibarengi tindak intimidasi dan pelecehan terhadap orang lain. Ini menjadi           salah satu dampak buruk kehadiran sosial media di tengah masyarakat atau biasa 
   disebut cyberbullying.

Caranya, kita mulai dengan langkah sederhana. Seperti menyebarkan kampanye dan aksi #Balas Yang Baik di sosial media, kemudian ajak teman-teman untuk ikut dalam kampanye tersebut, dalam bentuk foto, video dan quotes. Kampanye anti cyberbullying harus terus disuarakan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan dampak dari cyberbullying lebih berbahaya dibandingkan dengan di dunia nyata. Pelaku biasanya mengunggah informasi pribadi orang lain baik dalam bentuk gambar atau video dengan tujuan mempermalukan dan menyakiti korbannya.

Korban akan mengalami trauma psikologis karena pelaku biasanya melakukan berulang-ulang dan menghasut orang lain untuk mengikutinya, meskipun orang lain itu kerap kali tidak mengenal korban.Kita perlu asesmen psikologi lebih lanjut untuk pemulihan secara psikis korban perundungan dunia maya. 

Kita juga perlu membeberkan cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media sosial, berikut ini informasinya seperti :
1. Edukasi anak
   Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman. Edukasi        menjadi langkah paling dasar dalam mencegah cyberbullying. "Peran orang tua menjadi   sangat dibutuhkan dalam kondisi tersebut. Keluarga adalah tempat pertama untuk    memperoleh pendidikan," Itulah yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua dan guru.
  Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan    melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi      pemandu.

2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan
  Orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Meski, hal ini bisa                  dilakukan oleh pribadi sendiri, tetapi sebagai orang tua tidak ada salahnya mengajarkan.
  Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa Anda ajarkan kepada anak yaitu tidak        menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully    jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.

3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
  Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Pengaturan            privasi di media sosial sangat membantu mencegah kasus cyberbullying pada anak. Data        pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan          digital.Meski, tidak ada informasi yang benar-benar privat, tetapi dengan mengatur 
  hal tersebut pihak yang dapat mengakses informasi anak kita lebih tersaring.
 
Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak. Orang tua dan guru harus paham soal ini. Sebab informasi yang sudah diposting, ibarat paku yang sudah menempel pada kayu. Walaupun pakunya sudah diambil, bekas lubangnya masih ada.

Perlu untuk diketahui, cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Hal ini dilakukan oleh orang lain dengan tujuan tertentu. Anak-anak kita jangan sampai menjadi korbannya. Itulah mengapa kami di PGRI memberikan materi ini dalam "Kurikulum Guru Motivator Literasi Digital (GMLD).

Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang semakin akrab dengan internet. Sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbulying biasanya dilakuakn dengan cara online.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada tahun 2019, tercatat 49% pengguna internet pernah menjadi korban cyberbullying. Tentunya kondisi ini bisa berdampak bagi kesehatan mental pengguna internet. Oleh karenanya, kami di PGRI merasa khawatir, peningkatan penggunaan teknologi dan internet di masa pandemi Covid-19 akan berbanding lurus dengan peningkatan cyberbullying.

Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan cyberbullying khususnya di medsos adalah memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Saat ini sudah banyak medsos yang memiliki fitur untuk melindungi penggunanya dari cyberbullying. Contohnya untuk fitur private atau pribadi sehingga teman-teman di medsos hanya yang dikenal. Selain itu, ada fitur untuk menyaring komentar negatif dengan memasukkan kata kunci tertentu. Itulah yang sudah dilakukan.

Jadi memang pengguna medsos harus lebih aware untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Fitur-fitur itu dibuat bukan tanpa alasan, tapi untuk mengamankan medsos dari bullying
Para pengguna medsos termasuk anak-anak muda, terkadang masih bingung cara melindungi diri dari cyberbullying dan langkah-langkah yang harus dilakukan. 

Padahal sudah ada fitur di medsos yang mendukung itu semua. Dengan begitu, pengguna medsos bisa menghindari perundungan dan menjaga kesehatan mentalnya.Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. 

Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital seperti :
  1. Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), 
  2. Aman Bermedia (Digital Safety), 
  3. Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), 
  4. Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). 
Salah satu fokusnya adalaha mengkampanyekan gerakan anti Cyberbullying.Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab.

Serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.

Silahkan dibuka link https://youtu.be/5CfLW5aEBAw



Silahkan dibuka link 



                             4 Pilar Literasi Digital
                             Pada   Pembelajaran 


Kita nonton video berikut :https://youtu.be/Rhinz16z7tM




Dari diskusi di Grup Guru Motivasi Literasi Digital Batch 2 banyak yang bertanya tentang "Cyber Bullying". Ada 14 pertanyaan dari peserta yang menyimak. Semua sudah dijawab oleh Master Wijaya dari Jakarta.

Kesimpulan :

Untuk menghindarkan diri dari perilaku cyberbullying, kita bisa meningkatkan :
  1. Empati (memahami perasaan orang lain).
  2. Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar ).
  3. Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak).
  4. Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya).
  5. Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain).
  6. Menjaga keluarga kita dari pengaruh buruk dari Pengaruh Era Digital.
  7. Gunakan info Digital yang positif.
  8. Bimbinganlah keluarga dengan bijaksana dan penuh perhatian
 
Semoga bermanfaat materi di atas dan sangat bermanfaat untuk kita. Jangan sampai dimanfaatkan oleh seseorang untuk kepentingannya. 

#Guru Motivator
#Literasi Digital
#Semangat untuk belajar 







Komentar

  1. Lengkap dan rapi. Semangat terus menjaga konsistensi.

    BalasHapus
  2. Mantap. Lengkap banget bun. Semangat 💪💪💪

    BalasHapus
  3. Angkay topi bunda.. top banget..

    Kapan mi aku diajari....
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Trimks... Bunda2 dan Master2, atas motivasinya. Emak bisa menulis resume dari ATM yg muda2.

    BalasHapus
  5. terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik, https://omjaylabs.blogspot.com/2021/11/artifisial-intelejen.html

    BalasHapus
  6. Selalu ada kesimpulan disetiap resume yang dibuat pada blog ini.
    Saya suka sekali...
    Sehat selalu Bu

    BalasHapus
  7. Terima kasih, sudah berbagi...resume yang lengkap. mantaap,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kamu Dia

Sekolahku sepi...

Melaksanakan PAS di masa pandemi covid. 19